Prestasi
atau Achievement? Prestasi sebenarnya tidak dapat didefinisikan. Kenapa? Karena
setiap orang orang memiliki penilaian sendiri mengenai standar prestasi. Misal
dalam lingkup sekolah, ada yang menilai siswa berprestasi dari rangking, nilai
murni, cara bersikap, cara mengatasi masalah, dan lain sebagainya. Jadi,
prestasi sendiri berpandangan luas sesuai pikiran masing-masing individu. Namun,
secara garis besar, prestasi adalah pencapaian tertinggi atau maximal
dari individu dalam suatu bidang.
Seiring perkembangan zaman,
prestasi bukan lagi sebuah yang luar biasa sebab saat ini prestasi adalah
tujuan pencapaian yang seakan harus diraih individu dalam hidup. Kenapa? Seiring
berkembangnya zaman, maka sarana dan prasarana yang disediakan juga semakin
baik, sehingga tuntutan sebuah prestasi semakin tinggi untuk mendapatkan
individu yang cekatan gberkembang sesuai zamannya. Sehingga, yang dapat membaca
situasi dunia maka dialah yang akan mendapat kunci sukses berprestasi.
Namun, bagaimana dengan mereka
yang tidak mampu? Apakah mereka tidak dapat berprestasi? Apakah mereka harus
selalu tertinggal? Jawabannya, ‘TIDAK’. Prestasi bukan hanya milik mereka yang
berkecukupan, tapi milik semua individu yang mau dan mampu mewujudkan
keinginannya dalam meraih hasil terbaik itu. Lalu bagaiman caranya? Prestasi tidak
selalu dapat diraih dengan teknologi yang canggih, dari barang bekas pun akan
menjadi prestasi jika ada kemauan untuk mengembangkannya.
Prestasi juga harus ditanamkkan
dalam diri, sebab dari sanalah akan tumbuh jiwa kompetitif dalam diri individu
yang tentunya akan menghasilkan motivasi untuk menjadi yang terbaik dan melalui
jalan yang baik. So, berpikirlah dari sekarang, ‘Bagaimana cara anda memotivasi
diri anda untuk menjasi manusia berprestsi yang selalu berpikir positif, kritis
dan tetap menjadi manusia yang rendah hati?’. Karena prestasi tidak datang dari
luar melainkan motivasi dalam diri setiap individu.
Pencapaian prestasi dapat
dilakukan dengan:
1 . Ketekunan
2 . Optimisme
3 . Kebijaksanaan
4 . Pengalaman
5 . Menghormati kegagalan